Tampilkan postingan dengan label blog catur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label blog catur. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Desember 2010

Terima Kasih Bobby Fischer

24 Februari 2009


Sang grandmaster mendorong ketertarikanku pada catur dan: bahasa Latin.
Memang mengelikan mengingat bagaimana sebuah kejadian terjadi pada masa lalu.
Sebagai contoh, andai saja Bobby Fischer tidak pergi ke Reykjavik, Islandia, untuk melawan Boris Spassky dalam pertandingan catur musim panas 1972, saya barangkali tak pernah mendapat kesempatan untuk belajar bahasa Latin saat duduk di bangku sekolah menengah di Medford, Massachusetts.
Kedengarannya memang berlebihan, saya tahu itu, tapi dengarkan saya sekarang.
Sebagai pemula, anda tak bisa tidak mengenang grandmaster Amerika, Bobby Fischer.
Saat itu dia memainkan pertandingan catur ke tingkat popularitas yang tak pernah terbayangkan, terima kasih atas permainan jenius dan tingkah laku eksentriknya. (Ia meninggal hanya satu tahun setelah kembali ke Islandia).
Setelah melalu masa penuh ketidakpastian, utamanya terkait dengan hadiah uang, Fischer setuju melawan Spassky dalam Kejuaraan Dunia Catur di Reykjavik. Pertandingan pertama dimulai tanggal 11 Juli 1972.
Saya tidak tahu persis bagaimana saya menghabiskan liburan musim panas, tetapi saya yakin pertandingan itu memakan banyak babak dengan “waktu yang tidak ditentukan.”
Akibatnya, saya banyak menghabiskan waktu saat menonton Kejuaraan Dunia Catur itu di saluran 2 PBS, Boston.
Anehnya, laporan itu –yang menyertakan analisis grandmaster Shelby Lyman di tiap pertandingan (termasuk setiap langkah) Fischer-Spassky— termasuk laporan dengan rangking penonton tertinggi dalam sejarah program PBS.
Studio TV itu dihiasi sebuah papan catur raksasa, lengkap dengan persebaran perwira dan pion yang dilakukan Lyman pada tiap langkah pertandingan yang dia terima melalui teleks, seperti halnya beberapa papan catur yang dia buat untuk analisis pada pertandingan sebelumnya.
Walau demikian, pertunjukan itu penuh inspirasi, dan bulan September 1972 saat saya masuk kelas 8 Lincoln Junior High School, saya masuk sekolah dengan perasaan bahwa saya akan menjadi juara dunia catur Amerika berikutnya.
Untuk mengkondisikan diri saya, saya selalu tinggal di sekolah beberapa hari setiap minggunya untuk melibatkan diri dalam pertandingan catur persahabatan dengan guru bahasa Inggris saya, tuan Kelly.
Tuan Kelly, begitu saya memanggilnya, memiliki semangat yang sama untuk pertandingan itu. Namun sayangnya tak banyak menarik pelajaran dari nasehat Shelby Lyman di PBS. Dia selalu mengambil langkah yang sama, dan ketika akhirnya dia terpaksa menyerahkan buahnya, hal itu menekannya semakin dekat ke sebuah skak mat.
Sementara menunggu dia melangkah, saya sering berkeliling di kelas tuan Kelly.
Suatu hari, saya tengah melihat gelas kaca di dekat sebuah lemari. Sebuah buku bahasa Latin tua mendadak menarik perhatian mata saya. Saya ambil buku yang sudah penuh debu itu, menandakan buku itu tak pernah tersentuh selama beberapa dekade, lalu mulai membaca kalimat sederhana, dan berkomitmen untuk selalu mengingatnya.
Lain waktu, saya bertemu tuan Antico, satu dari dua pembimbing sekolah Lincoln dan seseorang yang tergila-gila pada bahasa. Saya lalu mengucapakan kalimat sederhana yang saya ingat: Britannia insula est (sesuatu di sana). Dan Agricola langsung menangkap arti kata-kata saya.
Pertemuan itu merubah hidup saya.
Tuan Antico seorang lelaki bertubuh besar, mungkin menandakan dia memiliki latar belakang Italia, tak takut menunjukkan emosinya –khususnya ketika seseorang mendemosntrasikan penggunaan bahasa secara ceroboh.
Dia memukul bahu kanan saya dan meraihnya langsung ke hadapan dia. “Bagus sekali Stefanos Rex,” katanya.
Saya jadi ingin lebih banyak mengetahui.
Selama sembilan bulan kemudian di kelas 8, menjadi saat yang membuat saya dekat dengan tuan Antico saat dia mengajarkan saya beberapa detail tata bahasa Latin.
Pada jam 12.30, saat waktu istirahat, tuan Antico akan selalu memanggil saya melalui pengeras suara untuk masuk ke ruangannya.
Pada panggilan pertama dia menghidupkan mik untuk seluruh ruang sekolah. “Stefanos Rex ke kantor saya, segera.”
Setelah itu, saya mengikuti panggilannya ke ruang guru, lalu mendapat petunjuk dari dia tentang beberapa cara penggunaan bahasa Latin. Lalu saya berjalan ke perjalanan panjang, melewati sejumlah percakapan, seperti memberikan hak-hak istimewa bagi diri saya.
Dengan bimbingan tuan Antico, saya menghabiskan banyak waktu di ruangnya untuk belajar kata benda dan kata kerja bahasa Latin, dan tidak diragukan lagi, sebagai hasilnya kemampuan bahasa Inggris saya meningkat pesat.
Pada akhir tahun itu, saya mulai meninggalkan mimpi saya sebagai pecatur dunia, tetapi bahasa Latin selalu mengingatkan saya pada impian itu. Saat saya menghabiskan tiga tahun di sekolah tingkat atas, hubungan antara catur dan bahasa Latin masih terus terjadi.
Barangkali, anda perlu melihat kasus ini sebagai sebuah kasus klasik… (CSM/SM))

Wanita Lebih Berbakat Bermain Catur

28 Januari 2009
Wanita lebih bagus bermain catur ketimbang pria –tetapi persoalannya, mereka tak menyukai permainan ini, kata penelitian terbaru di Oxford.
Wanita dan CaturKaum pria mendominasi kompetisi catur bukan karena mereka bermain lebih baik, tetapi karena wanita umumnya tak menyukai permainan ini. Demikian penelitian terbaru Universitas Oxford.
Minimnya wanita berada di rangking atas pemain catur dunia, karena selama ini memang amat sedikit kaum perempuan yang bermain catur. Demikian tulis penelitian itu lebih jauh.
Para peneliti universitas dari Jurusan Psikologi Eksperimental Oxford menemukan 96 persen perbedaan penampilan dapat dihitung dari jumlah pria yang bermain catur. Kesimpulan ini dibuat setelah para peneliti melakukan analisis terhadap 120.000 anggota Federasi Catur Jerman, di mana perbandingan jumlah pecatur pria dan pecatur wanita adalah 16:1.
Dengan menggunakan poin berdasar sistem skoring, para peneliti menemukan penampilan pria rata-rata berada di bawah kaum perempuan.
Anggota tim peneliti, Merim Bilalic, penulis buku ‘Does Chess Need Intelligence?’ mengatakan, “Meski penampilan 100 pria pecatur terbaik Jerman lebih baik dari penampilan 100 pecatur terbaik wanita Jerman, kita melihat 96 persen pengamatan itu lebih disebabkan lebih banyaknya pria yang bermain catur. Maka hanya sedikit penjelasan bilogis dan kultural yang tersisa untuk dihitung.”
Gerry Wade, Ketua Federasi Catur Inggris, berpikir kesimpulan para peneliti itu “mutlak benar.”
Alasan Wade, “Di tingkat sekolah dasar, saat jumlah pecatur pria dan perempuan sama banyaknya, amat terasa adanya perbedaan tingkat permainan.”
Pemain wanita top Inggris, Ketevan Arakhamia-Grant, misalnya, tahun lalu hanya kalah di satu pertandingan British Open, ujar Wade.
Namun demikian, sampai  saat ini memang belum pernah terdapat pecatur perempuan yang menjadi juara dunia, termasuk pecatur wanita asal Inggris.
Satu-satunya perempuan yang masuk ke peringkat 100 besar Federasi Catur Dunia hanyalah Judit Polgar, pecatur Hunggaria. Judit berada di peringkat 36 dunia.
Entahlah bila wanita mulai menggemari permainan catur…. (telegraph/SM)
Lihat juga:

Jumat, 03 Desember 2010

Kesalahan Membuat Manusia Lebih Baik…

11 Februari 2008
Musik sering disebut bahasa universal. Namun bagi Shawn Moss, penduduk Secaucus, Hudson County, New Jersey, justru caturlah merupakan bahasa universal. Melalui bidak, raja, ratu, dan benteng hitam-putih, permainan ini menyebar ke seluruh pelosok dan menyatukan umat manusia.
ice_chess_jovanka_callum.jpg
Sebagai bukti, Moss menceritakan kisah tentang seorang lawan mainnya pekan lalu.
Moss lalu memperagakan empat jari lawannya saat memakan sebuah bidak, lalu memutarnya keluar-masuk gengamannya sebelum menaruh bidak itu di samping papan caturnya. Lewat peragaan dan informasi yang Moss sampaikan, orang segera tahu lawan mainnya memiliki kelainan fisik.
“Tapi saya harus memberitahu anda,” kata Moss,” laki-laki itu seorang pecatur hebat.”
Dan, di sini tak ada kebohongan tentang siapa yang memenangkan permainan.
Moss lalu bercerita soal pengalamannya bermain dengan orang yang tak dia kenal baik itu di jalan maupun tempat lainnya.
“Saya bermain di bandara. Saya bermain di terminal bus. Lewat catur, saya dapat berjumpa dan bermain dengan sembarang orang meski kami tak saling mengerti karena saya berbahasa Inggris sedangkan lawan saya bicara dengan bahasa lain,” kata Moss. “Namun kami tetap bisa berkomunikasi melalui permainan catur.”
Moss, seorang pria berusia 34 tahun, tak berlaku seperti guru bahasa dalam pengertian klasik. Namun ia merupakan pengajar catur bagi anak-anak di Secaucus selama beberapa tahun terakhir.
Kelas catur biasa diadakan setiap Rabu ketiga setiap bulan di Perpustakaan Umum Secaucus sejak pukul 15.30-17.00, dan rata-rata dihadiri sekitar 6-12 siswa. Moss memperkirakan ia sudah mengajar lusinan anak-anak selama beberapa tahun terakhir.
“Saat saya mengajar,” katanya, “Saya selalu memperlihatkan permainan antara siswa pecatur kuat melawan siswa baru yang masih lemah dalam permainan ini. Hasilnya jelas. Untuk pertama kali, siswa lemah itu akan banyak mengalami kekalahan. Tapi Anda akan lebih banyak belajar dari kekalahan daripada kemenangan.”
Dan apa manfaatnya bagi siswa pecatur tingkat lanjut yang kebanyakan dengan mudah menenggelamkan pecatur baru?
Moss menjelaskan manfaat bagi siswa pecatur tingkat lanjut adalah terus mengembangkan permainannya, sehingga mereka makin mengerti catur, saat mereka menjelaskan aturan dan strateginya ke pecatur pemula.
“Ketika Anda menjelaskan konsep tingkat lanjut ke seorang pecatur pemula, dan pecatur pemula paham apa yang Anda maksud, maka otomatis Anda pun mengerti pada konsep yang Anda ajarkan,” papar Moss.
Sebagai pencinta catur yang selalu membawa kotak permainan kemana pun ia pergi, Moss menyesalkan fakta catur tak diajarkan secara reguler di sistem pendidikan Amerika Serikat (AS). Padahal di 30 negara lebih catur justru mulai diajarkan sejak taman kanak-kanak.
“Jika Anda bandingkan antara AS dan negara-negara itu,” kata Moss, ”nilai rata-rata kami untuk matematika dan sains lebih rendah dari mereka.”
Banyak akademisi dan hasil penelitian menyimpulkan saat catur diajarkan ke kanak-kanak, permainan ini dapat meningkatkan kemampuan anak untuk berpikir abstrak, memilih secara cepat, mengambil pilihan terbaik dari begitu banyak pilihan, membantu berpikir kongkrit, dan membuat fokus pikiran menjadi lebih baik. Demikian menurut Federasi Catur AS.
Pecinta catur lainnya, Benjamin Franklin, memaparkan banyak pelajaran “moral” di permainan ini seperti ia tulis di buku “Autobiography and Other Writings,” sebuah karya yang menurut Moss harus dibaca oleh mereka yang menyukai permainan ini.
Menurut pengamatan Franklin, “Permainan Catur bukan merupakan kesia-siaan, beberapa di antaranya amat berkualitas bagi pikiran, berguna dalam kehidupan manusia, memperkuat moral, sehingga terwujud dalam tingkah laku sehari-hari, untuk kehidupan inilah keajaiban catur dipersembahkan.”
“Saya rasa pelajaran utama yang bisa saya sampaikan ke semua orang, terutama bagi mereka yang baru mengenal permainan ini, adalah kesabaran,” kata Moss. “Di beberapa permainan kekalahan lebih banyak disebabkan karena pemain bergerak tak sabar dan terburu-buru.”
“Satu hal utama yang sering saya ajarkan adalah, jika kamu menyentuh sebuah bidak maka kamu harus menggerakannya segera,” lanjutnya. “Ini seperti juga pengalaman di kehidupan nyata, begitu Anda memutuskan sesuatu hal, terlepas dari baik dan buruk, Anda harus siap menjalani konsekuensinya.”
Walau memandang catur seperti filsafat hidup, Moss sendiri mengaku tak seberapa ingat perkenalannya pada catur.
“Saya rasa saya mulai bermain ketika masih amat muda. Setelah bersekolah saya semakin menyukainya, meskipun saat itu belum ada klub catur,” kenangnya. Ia dan beberapa teman dekatnya kadang bermain saat makan siang. “Dan semakin saya tua semakin banyak saya bermain.”
Sejak saat itu Moss mendapat teman-teman dekatnya melalui permainan catur.
Setahun lalu, saat belajar yoga di sebuah ashram di kawasan New York, seorang peserta wanita senang melihat daftar alamat email yang memasukkan seluruh siswanya. Mereka kemudian sering bermain catur secara online melalui internet dan segera menjadi sahabat.
Moss akan menemui teman-teman barunya beberapa bulan kemudian. Saat ia selesai menyiapkan diri menghadapi Turnamen Catur Terbuka Dunia, yang dijadwalkan akan dimulai musim dingin ini.
Ia berencana paling tidak bermain satu jam sehari sejak sekarang hingga kompetisi itu dimulai.
“Dengan semua hal yang sudah saya pelajari, saya semakin paham semakin banyak yang saya pelajari semakin saya sadar bahwa pengetahuan saya tidak ada apa-apanya,” ujarnya mengenai pengalamannya bermain catur.
Ia lalu melanjutkan, walau siswanya memandang dirinya sebagai master catur, ia akan kembali jadi seorang pemula di turnamen terbuka dunia, saat banyak pecatur lain datang dan memiliki kemampuan lebih dibandingkan dirinya.
Moss sendiri tidak takut kalah. Di atas itu semua, ia yakin kesalahan dan kekalahan justru membuatnya menjadi lebih baik.
****

Bila Karl Marx Bermain Catur

30 Januari 2008


Karl Marx adalah seorang tokoh besar pecinta catur. Setelah penulis Das Kapital ini wafat, kawan dekatnya Wilhelm Liebknecht mengambarkan betapa kecewanya Marx setiap kali ia kalah bermain. (W. Liebknecht: Karl Marx zum Gedaechtnis).
Karl MarxDi London, saat Marx dan pelarian politik lainnya berkumpul sekitar tahun 1850, Marx mengumumkan sebuah langkah pembukaan catur baru yang membuatnya bisa mengalahkan pecatur lain. Marx tidak tengah sesumbar. Ia terus mengalahkan lawan-lawannya.
Kemenangan Marx itu terus berlangsung sampai Liebknecht berhasil menemukan pertahanan baru hingga ia akhirnya berhasil mengalahkan Marx. Marx jelas tak puas. Ia pun menantang pertandingan ulang pada esok pagi di rumahnya sendiri.
Ketika Liebknecht tiba esok paginya, istri Marx tengah beristirahat dan seorang pembantunya, Lencen, menatapnya dengan sorot mata tak bersahabat. Marx sendiri sudah siap di depan papan catur. Nampaknya sepanjang malam ia sudah berlatih keras dan telah menemukan langkah antisipasi baru.
Marx berhasil menang di babak pertama dan semangatnya ikut terkerek naik. Ia lalu memakan sandwich dan minum. Namun pertandingan berikutnya dimenangkan Liebknecht.
Mereka berdua terus bermain hingga tengah malam, sampai saat pembantu rumah Marx menyela seraya mengatakan pertandingan itu sudah cukup sampai di situ.
Keesokan paginya Lencen datang ke rumah Liebknecht sambil membawa pesan dari istri Karl Marx. Istri Marx memohon agar ia berhenti bermain catur dengan suaminya hingga larut malam.
Salah satu permainan Marx yang terekam di buku literatur catur klasik adalah pertemuannya dengan Meyer. Saat itu Karl Marx memegang buah putih. Sekedar catatan kode notasi diambil sesuai aslinya, K= Raja, Q= Ratu, R=Benteng, B=Patih, N= Kuda.

Karl Marx (putih) Vs Meyer (hitam).
1. e2-e4 e7-e5 2. f2-f4 e5xf4 3.Ng1-f3 g7-g5 4. Bf1-c4 g5-g4 5. 0-0. Pada masa itu pembukaan Muzio Gambit sangat terkenal.
5…g4xf3 6. Qd1xf3 Qd8-f6 7. e4-e5 Qf6xe5 8. d2-d3 Bf8-h6 9. Nb1-c3 Ng8-e7 10. Bc1-d2 Nb8-c6 11. Ra1-e1 Qe5-f5. Langkah ini dimainkan pertama kali oleh Kolisch-L. Paulsen, di London, 1861.
12. Nc3-d5 Ke8-d8 13. Bd2-c3. Langkah ini pernah dicoba Chigorin dan terbukti berhasil. 13. Qe2 merupakan langkah yang sebaiknya diambil hitam.
13…Rh8-g8 14. Bc3-f6 Lebih baik jika putih mengambil langkah 14. Rxe7, seperti pertandingan Mackenzie-N.N. di New York tahun 1883.
14…Bh6-g5 15. Bf6xg5 Qf5xg5 16. Nd5xf4 Nc6-e5
Sesudah 16…Nd4 17. Qf2 Ne6 Putih tidak akan memiliki buah yang cukup.
17. Qf3-e4 d7-d6 18. h2-h4 Qg5-g4 Seharusnya 18…Qg7 agar lebih kuat
19. Bc4xf7 Rg8-f8 20. Bf7-h5 Qg4-g7 21. d3-d4 Ne5-c6 22. c2-c3 a7-a5 23. Nf4-e6+ Bc8xe6 24. Rf1xf8+ Qg7xf8 25. Qe4xe6 Ra8-a6 26. Re1-f1 Qf8-g7 27. Bh5- g4 Nc6-b8 28. Rf1-f7 Hitam menyerah.
Terlepas dari kemenangannya, permainan Marx agak tidak materialistik, karena melakukan pengorbanan bidak setelah melakukan pembukaan catur modern.
Permainan Marx memang bukan tanpa kesalahan, tapi Karl Marx tetap mengendalikan permainan dan serangan. (Hans Ree, “NRC-Handelsblad” edisi 1 April 2000).
***